Enam prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat terbebas dari ancaman dakwaan kriminal karena membakar Alquran di Afghanistan. Namun, keenamnya dipastikan akan mendapatkan hukuman administratif.
Penyelidikan militer menyimpulkan terjadi miskomunikasi dan ketidakhati-hatian dari pihak para prajurit tersebut yang memutuskan untuk mengambli langkah yang mudah ketimbang yang benar. Alhasil terjadi pembakaran terhadap lebih dari 300 Alquran dan buku agama lainnya di markas militer AS pada awal tahun ini.
Pemimpin militer AS mengecam aksi pembakaran Alquran itu. Aksi pembakaran itu menyebabkan kerusuhan di Afghanistan dan pembunuhan balas dendam termasuk pembunuhan dua prajurit AS dan dua penasehat militer AS yang ditembak di kantor mereka di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.
Hukuman pasti bagi keenam prajurit itu tidak diketahui. Belum ada informasi apakah keputusan untuk tidak melanjutkan dakwaan kriminal terhadap enam prajurit itu akan memicu aksi demonstrasi di Afghanistan. Yang dimaksud hukuman administratif itu antara lain adalah demosi, tugas tambahan, pemotongan gaji serta kemungkinan penundaan kenaikan pangkat.
Aimal Faizi, juru bicara Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan pihaknya akan mengevaluasi keputusan militer AS itu dan akan menunggu hingga Selasa (28/8) untuk merilis tanggapan mereka.
Afghanistan selama ini menuding aksi pembakaran Alquran itu disengaja dan insiden itu membenarkan persepsi bahwa AS sama sekali tidak peduli dengan agama dan kebudayaan warga Afghanistan.
0 Response to "Tentara AS Pelaku Pembakaran Al-quran Hanya dikenakan Hukuman Administratif"
Posting Komentar