Selama ini Google dikenal sebagai raksasa mesin pencari dan mulai menapaki sebagai raja piranti lunak melalui Android. Tapi Google tak pernah puas untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dan lebih.
Google mulai berekspansi di luar jalur mainstream. Perusahaan tersebut mengepakkan sayapnya dengan menghadirkan beragam layanan yang bahkan rasanya tak lazim dilakukan oleh perusahaan internet.
Upaya tersebut bukannya cuma sekedar proyek basa-basi. Karena buktinya, Google rela merogoh kocek hingga puluhan juta dolar untuk membeli startup demi memuluskan ide gilanya.
Google mulai berekspansi di luar jalur mainstream. Perusahaan tersebut mengepakkan sayapnya dengan menghadirkan beragam layanan yang bahkan rasanya tak lazim dilakukan oleh perusahaan internet.
Upaya tersebut bukannya cuma sekedar proyek basa-basi. Karena buktinya, Google rela merogoh kocek hingga puluhan juta dolar untuk membeli startup demi memuluskan ide gilanya.
perusahaan mana saja yang rasanya tak lazim diakuisisi oleh Google? Berikut ulasannya.
1. Proyek Energi Tenaga Angin
Google tampaknya juga serius untuk menapaki layanan di pasar energi. Salah satunya adalah dengan membeli startup Makani Power, sebuah penyedia turbin tenaga angin.
Google tampaknya ingin mendapatkan uang dari layanan yang berbeda. Selain membangun proyek energi tenaga angin, perusahaan itu ingin menjadi pemain di pasar energi.
Google melakukan penjualan energi yang didapat dari pembangkit angin miliknya dengan menjual listrik 114 megawatt.
2. Robot Militer
Google mengumumkan akuisisi terhadap perusahaan robot bernama Boston Dynamics. Perusahaan ini dikenal sering mengembangkan robot militer untuk Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Salah satu kreasi Boston Dynamics yang terkenal adalah robot bernama BigDog. Robot untuk membantu tentara membawa perlengkapan ini mampu melalui medan berbahaya, mendaki, bahkan dapat menyeimbangkan diri jika terpeleset.
Boston Dynamics tidak membuat robot untuk pasar komersial. Mereka memperoleh pendapatan dari kontrak jutaan dolar dari Departemen Pertahanan.
3. Robot Humanoid
Google memang bukan lagi sekadar menjadi perusahaan mesin pencari. Kini mereka mulai merambah segmen bisnis, bahkan satu tim robot humanoid dari Universitas di Tokyo dibelinya.
Schaft.inc diakuisisi oleh Google dengan nilai yang tak disebutkan. Startup yang diisi mahasiswa tersebut memang sudah merampungkan satu robot humanoid dengan nama yang sama.
Bahkan Schaft mampu menjawab tantangan Google dengan memenangkan sebuah event kompetisi robotic prestisius yang digelar di Jepang baru-baru ini.
Terdapat enam belas tim yang turut serta dalam kompetisi tersebut. Semua tim itu harus menyelesaikan delapan tantangan, di antaranya adalah menyetir mobil, membuka pintu dan lain-lain.
Dan Schaft yang menjadi pemenang kompetisi itu pun didesain untuk digunakan pada kondisi yang ekstrim, seperti pada saat kebakaran.
4. Startup Penyedia Loker Penyimpanan
Di akhir tahun 2012, Google sukses mengakuisisi sebuah startup bernama Bufferbox. Ini adalah startup yang menyediakan jasa loker penyimpanan untuk menerima kiriman barang dari beragam situs, khususnya e-commerce.
Ya, Bufferbox memang menyediakan loker khusus secara fisik di berbagai lokasi tertentu. Untuk mengaksesnya, pengguna yang sudah terdaftar akan mendapatkan pin sekali pakai.
Google rupanya tertarik dengan ide kecil dari perusahaan yang berbasis di Kanada tersebut. Bahkan, mereka rela mengeluarkan dana hingga USD 17 juta untuk mendapatkannya.
Jelas memang, Google ingin pembelian ini bisa terintegrasi dengan layanan Google Shopping dan fitur lainnya di sistem operasi mobile Android.
5. Penyedia Home Automation
Ini yang paling gres. Google rela menggelontorkan dana sangat besar untuk perusahaan yang membuat semacam home automation, bernama Nest Lab.
Nest menjadi bagian dari keluarga Google setelah raksasa mesin pencarian ini menggelontorkan uang mahar sebesar USD 3,2 miliar. Sangat besar untuk sebuah perusahaan yang baru menghadirkan thermostat atau alat pengatur suhu otomatis.
Memang thermostat besutan Nest ini bukan sembarang alat pengatur suhu biasa, karena kemampuannya mengatur suhu secara otomatis dengan membaca sensor suhu, kelembaban, aktivitas, dan cahaya.
0 Response to "5 Akuisisi Tak Lazim Google"
Posting Komentar